watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BUKU ITU AKU PINJAM

Waktu itu aku masih SMA kelas satu, kebetulan
aku punya tetangga wanita yang sekolahnya di
SMEA dekat sekolah. Dia itu 1 tahun diatas
umurku. Orangnya putih, mulus rada bongsor,
payudaranya lumayan gede, pinggulnya sedeng,
pantatnya rada nungging. Sewaktu aku habis
pulang sekolah kulihat dia lagi santai-santai di
depan rumahnya, kuhampiri dia terus aku bilang :
“Da..! (namanya Farida) aku punya buku bagus, lu
mau liat nggak?” dia bertanya, “Buku bagus
apa’an Ga?”. “Pokoknya asyik sudah, kalau lu baca
kagak bakalan nyesel, yakin dech” jawabku. “Aku
pinjem doong”, “Kalau mau liat bareng sini sama
aku..” aku menantangnya, eh tahunya dia bangun
terus mendekatiku. Aku yang kebetulan memang
sudah lama cari kesempatan buat megang-
megang payudaranya. Pas dia sudah di
sampingku ku katakan lagi sama dia, “Elo mau
lihat, tapi lu jangan bilang-bilang sama siapa-siapa
yah..”, ” Iya deh…” sudah gitu aku ajak dia ke
rumah tetanggaku yang kebetulan lagi kosong,
memang biasanya aku suka nongkrong di rumah
itu.
Pas sampai di halaman rumah tetanggaku itu aku
mengajaknya ke teras depan. Terasnya rada
adem karena banyak pohon-pohon dan lagi tidak
terlalu kelihatan dari jalan. Terasnya tidak punya
bangku, jadi aku dan dia duduk di lantainya.
Kemudian kutunjukkan buku yang kumaksud,
Buku “Penthouse” Dia sempat kaget! Tanpa
disangka, “Sini deketan lagi kalau mau lebih jelas”
aku bilang ke dia. Mungkin karena penasaran juga
dia merapatkan duduknya dekatku. Aku buka
gambar-gambarnya, eh dia tambah mau lihat
lagi. Sudah begitu kupegang tangannya sambil
aku remas-remas jarinya, sementara tanganku
yang satunya lagi membuka gambar lainnya. Dia
kelihatannya rada ‘terangsang’ juga. Kepalanya
sampai nempel ke kepalaku sampai-sampai aku
bisa mencium wangi rambutnya. Tanganku
lama-lama ngusap ke atas tangannya sampai ke
bahunya, terus ke punggungnya, lama juga
mengusapnya. Pas waktu itu ada gambar orang
wanita lagi ngisep ‘barang’ cowok. Aku sempat
bilang sama dia, “Elo pengen nggak ngerasain
kayak gitu?” Dia diam saja, tapi aku tahu dia juga
lagi kontrol nafsunya (napasnya kayak berat gitu).
Tahu-tahu tanganku sudah sampai dan nyelusup
lewat tangan t-shirtnya yang longgar, meremas-
remas payudaranya (dia masih pakai BH).
Putingnya sudah tegang. Barangku sendiri juga
sudah tegang, kelihatan dari celana seragam
SMA-ku. Aku mencium pipinya yang mulus,
terus ke bibirnya. Rupanya dia juga sudah tidak
sabaran saat itu. Kami berciuman lama juga,
lidahnya kumain-mainkan sampai ke langit-langit
mulutnya eh.. dia tambah di luar kontrol. Aku
lepas ciumannya sambil tangganku melepas BH-
nya dari belakang, nah sekarang dia nggak pakai
BH lagi. Kuangkat bagian depan t-shirtnya
kukulum payudara kirinya, sementara tangan
kananku memainkan payudara satunya lagi.
Sambil gitu aku dorong dia supaya dia bisa tidur
telentang biar aku gampang ngisap pentilnya.
Berapa kali dia melenguh tanda dia juga suka. aku
sudah nggak tau bukunya sudah ada dimana
deh..! payudaranya kujilati terus turun sampai ke
perutnya yang putih banget (aku belum pernah
liat perut putih, waktu itu). Dia pakai celana
pendek jeans sementara tangan kananku sudah
sampai ke ritsluiting jeansnya siap-siap mau
turunin celananya. Dia dorong kepalaku lebih
kebawah lagi, sekarang kepalaku sudah ada
didepan selangkangannya tapi masih ada celana
dalamnya, jeansnya sudah turun sampai ke
dengkul. Aku tetap menjilati perutnya, tanganku
dua-duanya melorotin celana dalamnya. Uiih…
aku baru liat yang namanya memek tuch kayak
gitu. Dia kayaknya juga makin nggak bisa kontrol
‘rangsangan’nya. Dia makin sesepin kepalaku ke
barangnya. Dia bilang : “Sggh… Ga… aku sudah
nggak tahan nih”, tapi aku masih bisa mengontrol
lidahku untuk menjilati barangnya (bulunya sedikit
dan rada bule). Kulebarkan pahanya pakai tangan
dan terus kuhisap kelentitnya. Barangnya sudah
basah banget, kucolok pakai jari tengah ehh…
masih rapet loh!! aku sempat nanya :” Da… lu
masih perawan yah…?”, dia nggak jawab tapi
tangannya pegang tanganku dan supaya jari
tanganku bisa masuk lebih dalam lagi. Jariku
sekarang keluar masuk liang kewanitaannya dan
tambah banjir tuh liang kewanitaannya. Dia masih
pakai t-shirt tapi bagian bawahnya sudah total
telanjang. Kira-kira 2 menit aku gituin dia
kayaknya dia sudah mau klimaks, “uuhh… Ga
saya mau keluar ga…”. Sambil ngomong gitu dia
jepit jariku sama pahanya. Ternyata dia sudah
sampai, dan jariku masih di dalam liang
senggamanya merasa kayak di pijit-pijit.
Kuperhatikan mukanya, kayaknya dia rada malu
sama aku, tapi juga puuaass… kubangunkan dia
terus aku bilang : “Kamu mau nggak mainin
penisku?”, dia nggak banyak omong langsung
tangannya buka ritsluiting celanaku, dia dorong
badanku supaya telentang dan dia tarik celana
seragamku sampai ke paha, terus meloroti celana
dalamku. Barangku dikeluarkan, terus dia usap-
usap pakai tangannya, aku baru setengah tegang,
dia bilang, “Kok kamu punya kecil sih Ga..?”, aku
bilang : “Aku masih belum lagi tegang Da…, kocok
dulu dong…”. Aku lihat tangannya mulai
mengocok penisku yang makin lama makin gede.
Tiba-tiba kepalanya maju sampai dekat penisku.
Ehh… mulutnya sudah menganga dan sudah
mulai ngisep kepala penisku. Aku baru pernah
merasakan penis dihisap, mulutnya menelan
separuh batang, dia terus memompa sambil air
liurnya di keluarin. Tangan kanannya tetap
megang batangku dan tangan satunya lagi
pegang barangnya sendiri. Enggak lama di situ
aku bilang sama dia : “Da… lu mau aku masukin
yah…?”, ” Sakit nggak sih?” tanyanya lagi, aku
jawab : “Aku nggak tau… habis aku sendiri belum
pernah sih!”. Dia langsung stop ngisep dan
berbaring telentang dan pantatnya dialasi majalah,
sambil membuka pahanya lebar-lebar. Aku
sempat melihat liang kewanitaannya yang merah
muda sudah basah, aku setengah berdiri,
badanku menindih badannya. Tangannya
megang penisku yang tegang 100 persen. Dia
bimbing penisku untuk bisa masuk ke liang
kewanitaannya. Pas… sudah mau masuk kira-kira
sekepala penis, aku cabut lagi dia kayaknya nggak
tahan, dia tarik pinggangku, ” Ga… jangan dilepas
donng, aku nggak tahan… Sggh”. Batangku
sudah masuk 1/4 ke barangnya yang masih
sempit tapi licin aku cabut lagi, dia tarik lagi
pinggangku, sekarang ini sudah 3/4 batang
tenggelam ke liang sengamanya. “uuggh… Dalam
banget Ga…”, “Belum semuanya Da… masih ada
sisanya… teken lagi yah… Uughh” aku juga sudah
nggak tahan untuk nggak masukin semuanya.
Begitu semuanya masuk aku sempet denger
kayak ada suara robek. Prreek… begitu. Dia
sempat menjerit kecil, “Ooougghh… Riga barang
kamu nikmat banget deehh.”.
Aku sudah mulai kocok dia keluar-masuk liang
senggamanya yang sempit. Aku nggak sempet
hitung berapa kali aku pompa dia. Lidahku
memainkan lidahnya. Aku merasa nggak lama
lagi aku mau keluar, aku bilang : “Aduuh.. Da..
Saya sudah mau keluar nih…”, “Ouuggh Ga…
jangan dilepas ga… saya juga sudah mau sampai
lagi.. Ssgghh”. “Daa, nggak tahan… saya buang di
dalam saja yah..”, ” Iyaah… asal nggak dicabut
ajaa”. Enggak lama keluar deh spermaku, sreet…
Srett… Srett, sambil aku teken biar lebih dalam ke
liang kewanitaannya. Berbarengan waktunya dia
juga klimaks “oouughh… Gaa saya juga keluar
Ga…”. Saat itu aku ngerasa batang penisku seperti
di pijat-pijat di dalam liang surganya. “Riga…
sperma kamu kok anget sih ngalir di barang
saya”. Aku cuma nyengir saja dia bilang begitu.
Sehabis begituan kucabut penisku dari liang
senggamanya, dan kuperhatikan ada darah yang
mengalir sedikit dari liang senggamanya, jatuh
membasahi majalah yang dijadikan alas. Ternyata
itu adalah darah perawan Farida. Aku sempat
melap barangku memakai celana dalamnya
sebelum aku memakai celana lagi, dia keliatannya
puas betul. Dia bilang : “Riga.. ternyata ngewe itu
nikmat ya…, aku nggak nyesel deh diperawanin
sama lu, habis lu pinter sih muasin aku..”.
Sehabis kejadian itu aku makin sering bersetubuh
sama dia sampai dia pindah rumah kira-kira 2
tahun setelah kejadian pertamanya. Untungnya
lagi biar aku keluarin sperma di dalam, dia tuh
nggak pernah hamil. Aku sempat tanya kenapa
sih dia nggak pernah hamil meski juga sering
main sama aku, ternyata jawabnya kalau dia milih
hari-hari tidak subur kalau mau main. Untungnya
lagi kejadian pertama itu adalah hari-hari
mendekati dia mau menstruasi. Sebab kalau
nggak bisa lain lagi ceritanya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1020
U-ON

inc Powered by Xtgem.com